Jumat, 02 Agustus 2013

Fan fiction - Always Rain Part 1 (EXO)




Part 1

Genre: Romance, angst,school life

Rating: PG-15

Length: Chaptered

Author: ririzzahra

Main Cast:

Lu Han (Lu Han EXO)

Kim Jong In (Kai EXO)

Choi Ahn Ra (OC)

Othher Cast:

Kim Min Ra (OC)

Do Kyungsoo (D.O EXO)

Byun Baekhyun (Baekhyun EXO) Mian kalo ceritanya Gaje *Bow 90'


Ahn Ra POV

Hujan turun dengan derasnya tanpa ampun, aku hanya bisa berdiam disini, memikirkan perjodohanku. 'Apa semua ini akan berhasil? Aku tidak yakin'.

Flasback

Author POV

"Eomma.." Ahn Ra bergelayut manja di lengan eommanya.
"Ada apa anakku yang manis?" mengelus anak bungsunya yang cantik.
"Kenapa minggu-minggu ini eomma jarang berada di Seoul?" Ahn Ra mempoutkan bibir kecilnya.
"Ehmm, begini anakku, eomma akan pindah kerja ke New York dengan Appa mu.."
"Mwo?! New York??"
"Nee,, mian ya eomma baru bilang sekarang.."
"Nanti aku di rumah sama siapa?"
"Eomma berangkat ke New York minggu depan,, dan nanti akan ada seorang namja yang menemanimu disini.."
"Siapa namja itu??" tanya Ahn Ra
"Nanti kau akan tau nakk" jawabnya lembut sambil mengelus kepala anaknya itu.

SKIP

@ School

Ahn Ra POV

"Min Ra..!" . Dia tak menjawab, malah sibuk bercanda dengan Kyungsoo dan Baekhyun.
"YA! KIM MIN RA!!"
"NEE!! WAE?!" jawabnya sambil berdiri.
"Kenapa kau tidak menjawabku??!!"
"Aku sedang bicara dengan Bacon jadi tidak dengarr NYONYA" dengan penekanan di kalimat terakhir.
"Ya! Ahn Ra! pagi-pagi brisik banget sih?" Kyungsoo ikut menjawab.
"Diam kau!" kupamerkan tinjuku di depannya. Dia hanya tertawa.
"Memang apa yang bisa kau lakukan dengan tinjumu hah? Memukul angin?" ejeknya.
"Itu tidak lucu kau-,"."Sudah diam!!" Baekhyun yang daritadi diam merasa terusik.

"Huh!"
"Nah,, Ahn Ra yang baik, lucu, imut dan menggemaskan kau mau bilang apa?" Min Ra menampakan wajah sok sucinya itu.
"Setelah kau berteriak padaku, kau masih bisa memberiku wajah seperti itu ha?" jawabku ketus.
"Hehe mian,, sudah ah ayo kita ke atap sekolah, kita curhat disana" dia menarik lenganku dan membawaku ke atap sekolah.

"Begini, Min Ra,," aku memulai pembicaraan.
"Sebenarnya aku akan di tinggal oleh orang tuaku ke New York.."
"Mwo??! New York? YEE!!" Min Ra yang sedari tadi memajang wajah sucinya sekarang berubah menjadi senyum evil nya.
"Ya! Min Ra ya! Kenapa kau senang?!"
"Nanti kita bebas pulang malam, menadakan party di rumahmu yang super besar itu, dan dan waaaaa banyak sekali yang ingin kulakukan!"
"Kau gila ya? Bukan itu masalahnya,, tapi orang yang menjagaku adlah seorang NAMJA.."
"Mworago??!! Namja? Namja? Cowo?" dia membulatkan matanya seakan tak percaya.
"Nee.. dan aku belum tahu siapa namja itu-,- aku butuh solusi darimuu"
"Baiklah tenang, tenang, posthink ajaa siapa tau namja itu Pamanmu, atau Kakekmu mungkin?"
"Ayah ibuku anak tunggal dan kakekku sudah meninggal kau tahu?" jawabku dengan smirk.
"O, Jinjja? Mianhe Ara ya.."
"Nee gwenchana.."
"Tunggu dulu,, kalau namja itu seumuran denganmu.. jangan jangan kau diJODOHKAN??"
"Hah? Jodohkan? Yang benar saja umurku 18 tahun Min Ra..18 tahun"
"Yaa jodohkan tidak pandang umurr lagipu-," TET TET TET..Kata-katanya terhenti karena bel masuk.

Aku menhempaskan tubuhku di ranjang. Benar juga kata Min Ra, jodoh tidak memandang umur. "Choi Ahn Ra, apa kau di dalam" pintu terbuka, eommanya masuk dan duduk di samping anak perempuannya.

"Nee eomma waeyo?" tanyaku antusias.
"Eomma ingin membicarakan sesuatu denganmu, ikut eomma ..".

Aku hanya bisa mengikutinya di belakang aku tidak tahu apa yang terjadi. Firasatku buruk. Sangat buruk. Aku membayangkan kata-kata Min Ra yang masih terngiang di kepalaku. 'Aigoo Ahn Ra,, kau harus positive thinking'. Benar saja, eomma mengelus-elus pundakku sebelum bicara. Aku tau maksud perlakuan ini. Ini benar berita buruk. Aku tak sanggup mendengarnya. Aku tak ingin mendengarnya. Tapi apadaya, sekarang aku sudah di hadapkan dengan kenyataan.

"Ahn Ra sayang, eomma minta maaf sekali padamu, karna baru memberitahukan ini sekarang,,"

DEG. Perasaan ini memuncak. Aku penasaran apa itu. Tapi aku takut mendengarnya.

"Ne..e eomma apa i..itu"
"Kau akan di jodohkan nak.."

Eomma langsung menggenggam erat tanganku dan memelukkku. Aku bingung dengan apa yang kurasakan saat ini. Sedih, Sakit, Marah. Ingin rasanya aku untuk menangis. Tapi idak bisa disini. Aku harus tetap tenang di depan eomma, aku tidak ingin mengecewakannya.

"Tapi kenapa eomma? Kenapa aku harus di jodohkan? Aku mempunyai cara tersendiri untuk mendapatkan namjaku," kuberanikan untuk bertanya. Wajahnya terlihat kaget dengan pertanyaanku.
"Wah anak eomma sudah besar ya, sudah mengerti yang seperti itu.."
"Eomma! aku ini sudah 18 tahun! aku bukan anak kecil lagi! Aku punya caraku sendiri!"

Kulepaskan pelukannya, aku berlari keluar rumah masih memakai seragam sekolah dan sandal japit. Aku tidak tahu harus kemana. Aku tidak ingin pulang ke rumah. Terlalu cepat untuk menerima keputusan ini. Bagaimana biasa eomma berpikir seperti itu. Di jodohkan? Sekarang sudah tahun 2013, bukan jamannya lagi perjodohan. Lagipula itu paksaan, mana ada orang yang mau di perlakukan seperti itu.

Berjalan tanpa arah dan peta, aku sampai di sebuah taman yang sepi. Hanya ada aku di sana. Aku merebahkan diri di rumput. Aku membayangkan jika aku sudah mempunyai namja yang mencintaiku pasti tidak seperti ini. Kenapa harus aku yang mengalami ini Tuhan? Apa salahku?. Begitu lamanya aku mencurahkan isi hatiku, tak terasa air bening mulai berjatuhan dari langit.

Hujan?. Aku melihat sekelilingku. Tidak ada tempat untuk berteduh, terpaksa aku menggunakan pohon besar di sampingku untuk tempat berteduh. Yaa, itu juga pohon, aku masih terkena air hujan walau pohon melindungiku. 'Sial aku tidak membawa handphoneku'. Hujan semakin lama semakin deras, seragamku basah semua, alhasil aku meringkuk melipat kedua kakiku kedinginan. Tiba-tiba saja aku tidak merasakan air hujan mengalir di kepalaku. Aku mendongak untuk melihat siapa malaikat yang telah menyelamatkanku. Kulihat wajahnya, mataku membulat menatapnya seolah-olah aku hanya mimpi. Kupandangi wajahnya, Malaikat yang Tampan itu memberikan senyum terindahnya.

Kupandang wajahnya lekat-lekat 'sepertinya aku mengenal wajah orang ini'. Bagaikan mesin waktu ingatan-ingatanku tentang dirinya kembali bermunculan di kepalaku.

"O..Oppa?"


 ______________

TBC..^^mian ya kalo gaje. Part 2 nya akn lebih panjang kok. Saran dan Komentarnya ya readers. Don't be a silent readers. Gomawo ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar