Minggu, 01 September 2013

Fan Fiction - Always Rain Part 3 (EXO)





Part 3

Genre: Romance, sad, angst,school life

Rating: PG-15

Length: Chaptered

Author: ririzzahra

Main Cast:

Lu Han (Lu Han EXO)

Kim Jong In (Kai EXO)

Choi Ahn Ra (OC)

Othher Cast:

Kim Min Ra (OC)

Do Kyungsoo (D.O EXO)

Byun Baekhyun (Baekhyun EXO) Mian kalo ceritanya Gaje *Bow 90'
__________

Ahn Ra POV

Kai? Siapa dia? Seingatku appa tidak punya teman yang mempunyai anak bernama kai. Setidaknya sekarang aku sudah tau namanya. Appa pasti sengaja menjodohkanku dengannya karena masalah bisnis. Luhan oppa tidak boleh tau tentang ini, sekarang ini aku hanya bisa berharap appa mengubah keputusannya.

Aku berusaha menutup mataku untuk malam ini, tapi aku tak bisa mataku masih terjaga sepanjang malam karna memikirkan perjodohan itu. Karna tak bisa tidur aku memutuskan untuk jalan-jalan ke luar rumah. Baru sampai di tangga aku melihat appa sedang berbicara lewat telfon. "Ah,, nee besok anakmu akan kesini kan? hahah iya aku juga penasaran dengan anakmu..". begitulah kira-kira yang kudengar. Sepertinya namja bernama Kai itu akan kesini besok. Hmm. Aku tidur di sofa bawah sajalah. Apa aku nelfon Luhan oppa aja ya?.

"Yeoboseyo?.."
"Annyeong oppa.."
"Ra-ya.. kenapa kau belum tidur? Ini sudah malam.."
"Aku belum bisa tidur oppa.. temani aku sebentar ya.."
"Nee,, kau mau cerita apa? Hmm?"
"Anni oppa.. aku ingin kau menyanyikan lagu untukku.. satu saja.."
"Lagu apa ya? Hem ehem.. dengarkan yaa chagi"

Naega nungama gidohan i sungani..
Geudae ein mameul anajulge cheoncheonhi..
Oneuri hanbeonui chance na naeditneun cheot georeum..
Yaksok halge jal halgeoya..
Gidaemankeum na yeoksi haengbokhage..
Uri dul manui kkum geu cheot georeum..~

Suaranya yang lembut.. Penuh kasih sayang. Menggetarkan hati kecilku. Memori-memoriku tentangnya kembali menguak di pikiranku. Terlalu bodoh jika aku melepaskan Luhan oppa begitu saja. Dia baik, tampan, perhatian, tapi tidak over. Bagiku dia itu Perfect. Ya sangat Perfect.

Nae nuni wae iri (Nunbusyeo hage dwae)..
Simjangi wae iri (Michin deut ttwige hae)..
Sum gappa ojiman (Naegen neomu sojunghae itjima)..
Maen cheoeum ne kkum, ne mal, geu nunmulboda jinhan..
Tto cheongugui nektaboda dalkomhaetdeon..
Yes, you are my baby baby baby, baby baby baby..~

Tak terasa kristal-kristal bening mulai mengalir melewati pipiku. Lirik terakhir yang di nyanyikan Luhan oppa sukses membuat airmataku bercucuran. Entah kenapa aku jadi secengeng ini. Apa karena masalah sulit yang kualami beberapa hari ini?. Yang bisa membuatku tersenyum hanya satu orang, eh bukan orang tapi Malaikat. Malaikatku yang satu ini lebih dari siapapun. Malaikat yang selalu membuatku tersenyum di saat-saat seperti ini. Aku sangat mencintai Malaikatku. Sangat.

"Ra-ya ,, kenapa kau menangis? Ada masalah apa? cerita dengan oppa.."
"Anniyeo.. Gwenchana oppa jinjja Gwenchana..."
"Tapi sikapmu aneh,,jarang sekali kau minta dinyanyikan lagu.."
"Memangnya kenapa oppa? Apa tidak boleh?"
"Tidak bukan begitu ,,boleh saja..apapun akan kulakukan untuk Yeojachinguku ini.."
"Kalau begitu sebelum tidur aku ingin oppa bilang padaku kalau oppa sangat mencintaiku..boleh?"
"Nee.. Aku sangat sangat sangat mencintai dan menyayangi Choi Ahn Ra.. satu-satunya yeoja termanis di dunia ini.."
"Hehehe.. gomawo oppa nado.. neomu saranghaeyo.. Luhan oppa.. bye"

Tuuttt..

Setelah  telfon dengan oppa rasanya ngantuk. Hoamm..

Aku tertidur di sofa dengan nyamannya...  

Memulai mimpiku dengan Luhan oppa...

***

Aroma pagi hari mulai menusuk hidungku. Matahari mulai bersiap-siap dengan tugasnya. Burung-burung berkicau seakan membangunkanku dari mimpi panjangku. Perlahan kubuka mataku. Aku melihat sepasang mata coklat di hadapanku. Apa aku masih bermimpi?. Tidak,, mata itu berkedip, berarti dia hidup. Aku mengucek mataku dan memastikan mata coklat milik siapa tadi. 

"Good Morning Choi Ahn Ra..hehe..". 

PLAKK!!

Seorang namja yang tak ku kenal sekarang sedang duduk di lantai sambil memegangi  pipinya yan merah setelah kutampar. 

"Ya! Nuguya! Mau apa kau?!". Dengan rambut yang masih berantakan aku berdiri dan memukulnya dengan bantal.

BUGH! BUGH!

"YA!! Appo!! Kenapa kau memukulku?! Kaukira aku ini apa?? Hantu??". teriaknya sambil berusaha membersihkan badannya.
"Itu salahmu sendiri! Suruh siapa kau mengagetkanku?! Siapa kau?!".balasku tak kalah kerasnya.
"Aku Kim Jongin, Kai..". ucapnya dengan senyuman yang menyungging di pipinya.
"Cih! Mau apa kau kesini?!".
"Aku ini calon suamimu sopanlah sedikit denganku,,".
"Hah? Calon Suami? Sejak kapan aku menyutujuinya? Kau gila ya?". ucapku tak mau kalah.
"Nee aku gila karnamu,,". katanya memegang tanganku. Sontak langsung ku lepas tangannya dan berlalu meninggalkannya yang masih menatapku dengan senyum simpulnya.
"Sudahlah, aku mau mandi."

Aku berjalan gontai menuju kamar. Meraih ponselku dan membuka lockscreen nya. 'Hmm Sepi'. Selesai mandi, aku memakai seragam sekolahku, kukucir rambutku ke belakang tanpa poni. Polesan bedak tipis dan lipgloss cherry melekat di wajahku. Selesai. Begitu keluar dari kamar, hpku yang bergetar menghentikan langkahku. Hmm? Luhan oppa?

From: Luhan Oppa
Morning Angel.. :*
Bagaimana mimipimu? Indahkah? Apa oppa bersamamu?
Setelah pulang sekolah, ceritakan dengan oppa ya,, oppa menunggumu :*

Omo. Mimpi apa aku semalam? Luhan oppa sangat romantis. Ahh sangat beruntung bisa mempunyai kekasih saperti dia. Tak heran dulu banyak yeoja yang tergila-gila padanya. Jadi tidak sabar menunggu pulang sekolah. Hehe..

"Ra-ya kau sedang apa? kenapa lama sekali?". suara teriakan appa  menggema di telingaku.
"Nee appa chankaman.." dengan segera aku menuruni tangga dan mendapati appa dan namja yang tadi pagi membangunkanku sudah menunggu di depan pintu.
"Selamat pagi appa .."ucapku gugup dengan membungkukan badanku.
"Aigoo putri appa memang sangat cantik ya,, cocok untukmu kan Jongin?" cih apa-apaan appa ini. Tapi memang mataku tak bisa berbohong namja bernama Kai ini tampan. Ya setidaknya nomer 2 setelah Luhan oppa.
"Ahh nee abeoji...." jawab kai tersipu malu.
"Kalian berdua akan berangkat bersama jadi, bersiap-siaplah,.." appa meninggalkan kami berdua yang masih berdiri mematung.

"Kajja Ra-ya!".

_______________

Author POV

Ahn Ra masih menunggu Luhan yang akan menjemputnya di sekolah. Aigoo lama sekali Luhan oppa. Sesosok namja berkacamata hitam dengan pakaian sweeter yang menutupi kemeja pendeknya, berjalan mendekati Ahn Ra. "Op..Oppa kenapa?". tanya Ahn Ra yang masih sibuk menatap bingung ke arah namja di depannya.
"Oppa akan mengajakmu jalan-jalan dulu, kajja ikut oppa. Tangannya merangkul pundak Ahn Ra  mendekatkannya ke dekapan Luhan.
________________

Ahn Ra POV

Sampailah aku dengan luhan oppa di sebuah taman yang sangat kukenali. Ya, ini adalah taman dimana aku bertemu lagi dengan luhan oppa setelah sekian lama. Tak ada yang berubah dari taman ini. Pohon besar itu masih berdiri kokoh di tengah taman. Mengingatkanku dengan kejadian di bawah payung itu. Ooh Romantisnya. Luhan oppa kembali membawaku ke cafe itu. Cafe dimana Luhan oppa menyatakan perasaanya kepadaku. Saat-saat itu membuatku tersenyum sendiri, aku tak menyadari Luhan oppa yang sedari tadi melihatku tersenyum sendiri.

"Ra-Ya kau ini kenapa sih? Menyeramkan.." canda Luhan oppa.
"Eish,, seram apanya? Wajahku yang cantik seperti ini dibilang seram? Lepas dulu kacamata oppa, kalau mau menilai orang.." jawabku menggerutu.

"Baiklah.." Ia melepas kacamata hitamnya. Memperlihatkan kedua bola mata imutnya, yang menjadi pelengkap wajah ke-Malaikatannya. Terlalu berlebihan? bagiku tidak, itulah faktanya. Luhan oppa sedikit mengacak rambutnya menjadi sedikit mohawk. Memperlihatkan wajah cerah setampan malaikat itu, dihadapanku.

Ugh. Nafasku sesak. Oh tuhan biarkan aku bernafas. Jika aku tidak mengedipkan mataku, mungkin mataku sudah meleleh. Hatiku juga ikut meleleh, eh tidak lebih tepatnya menjadi abu.

"Apa sekarang aku boleh menilaimu? Hm?,," tanyanya mengagetkanku dengan senyum smirknya.
"Ah..nee..itu, a-anni.." jawabku sesenggukan. Yaampun ada apa denganku? Sadarlah Ahn Ra,, sadarlah.

"Eii,, lihatlah, kau malu kan? Bahkan wajahmu sudah semerah mawar sekarang.."
"Hmm? Kenapa mawar?" tanyaku sembari meneruput Cappucino yang kupesan tadi.
"Karena walaupun wajahmu memerah, kau tetap cantik seperti mawar merah.."

DEG

Aku merasa bersalah karna sudah menutupi keadaan sebenarnya. Keadaan kalau aku sudah di jodohkan. Jahatnya diriku ini, memberikan sebuah harapan palsu untuk oppa. Apa yang sudah kupikirkan selama ini?. Tapi aku masih ingin bersamanya, aku ingin merasakan kasih sayang Luhan oppa lebih lama. Sudah lama aku tidak merasakan perhatian dari seorang namja. Sungguh aku mencintaimu Luhan oppa, aku hanya tidak ingin berpisah denganmu.

"Kajja Ra-ya kita pulang.."

Luhan oppa meraih tanganku, menyatukan dengan tangan hangatnya. Aku hanya bisa tersenyum dengan perlakuannya.

"Oppa.."
"Nee?"

Aku memeluknya dengan erat. Sangat erat. Luhan oppa balas memelukku. Membisikkan kata-kata yang membuat air mata yang kutahan sedari tadi, menjadi tumpah.

"Ra-Ya, kaulah satu-satunya mawar merah dihatiku.."

Dia menciup pipiku dengan lembut. Aku merasakan kehangatan cintanya melalui bibir itu. Bibir yang selalu membuat senyum malaikat di wajahnya.

Gemericik air hujan membasahi kami berdua. Kenapa ketika aku bersama dengan Luhan oppa selalu hujan?. Mungkin Tuhan mempunyai makna tersendiri dibalik hujan ini. Always Rain.

Samar-samar kulihat seseorang membawa payung dan memperhatikan kami dari jauh. Oh tidak, dia namja menyebalkan.


_______________

TBC..^^mian ya kalo gaje. Saran dan Komentarnya ya readers. Don't be a silent readers. Gomawo ^^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar